Merdeka.com - Aktor senior sekaligus pendiri Partai Demokrat Raden Mas Haryo Heroe Syswanto Ns. Soerio Soebagio, atau lebih dikenal dengan nama Sys NS, wafat pada Selasa (23/1). Sys meninggal karena serangan jantung.

"Awal masuk RSPI (Rumah Sakit Pondok Indah) baru tadi siang kena serangan jantung. Kalau sakit enggak cuma sakit jantung ada," kata adik kandung Sys, RM Hero tranggono, di Rumah Duka, Jalan Kemang Timur Raya, Kompleks IIAPCO, Jakarta Selatan.

Rencananya Sys akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut. Hingga kini jenazah belum sampai dari RSPI.

"Rencana dimakamkan di jeruk purut. Jenazah datang langsung dimakamkan," ucapnya.

Meski jenazah masih di RSPI, pantauan merdeka.com tampak kerabat dan teman-teman dari kalangan artis dan politisi menyambangi kediaman Sys. Mulai dari Anwar Fuady hingga Nurul Arifin.

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan melayat ke kediaman Sys NS. Namun hingga kini belum terlihat kehadirannya di rumah duka.

Seperti diketahui, nama Sys NS mulai kenal saat bareng Pepeng, Krisna dan Nana Krip di Radio Prambors.

Sys juga aktif dalam dunia politik. Sys menjadi Anggota Badan Pekerja (PAH II) MPR-RI, periode 1999-2000 dan Anggota MPR-RI, Utusan Golongan, periode 1999-2004. Pada tahun 2001, Sys menjadi salah satu pendiri Partai Demokrat.

Pada tahun 2005, Sys mendeklarasikan dirinya sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat. Bahkan sebagai langkah awal untuk kampanye, Sys meluncurkan sebuah buku biografi berjudul Sys NS: Yesterday, Today, & Tomorrow pada tanggal 15 Mei 2005.

Sayang pada kongres di Bali bulan Mei 2005, Sys kalah bersaing dengan adik ipar SBY, Hadi Utomo. Di penghujung tahun 2005, Sys menyatakan mundur dari Partai Demokrat karena merasa sudah tidak lagi sejalan dengan misi dan visinya.

Setelah meninggalkan Partai Demokrat, Sys NS mendirikan partai baru, Partai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang akhirnya namanya diubah menjadi Partai Nusantara Kedaulatan Rakyat Indonesia. Partai ini telah terdaftar di Departemen Hukum dan HAM tertanggal 18 Oktober 2006 setelah sebelumnya didirikan pada 18 Juli 2006. Namun partai tersebut tidak lulus verifikasi faktual untuk ikut dalam Pemilu 2009. [gil]